Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Rabu Wakasan

Assalaamu 'alaikum WW Rabu Wakasan adalah hari rabu terakhir di bulan shofar. Sebagian 'Ulama Ahli Kasyf mengatakan bahwa pada hari itu diturunkan beberapa macam bala’ dan jenis-jenis bala', setiap hari rabu terakhir di bulan Shofar, dan buat kita ada kegiatan berupa melaksanakan sholat untuk menolak bala’ (Sholat Lidaf’il Bala’), Siapa saja orang yang melaksanakan sholat tersebut, maka in sya Allah orang tersebut akan Allah jaga/pelihara dari bala-bala tersebut. Dan pada tahun ini, Rabu Wakasan jatuh pada hari Rabu Wage tanggal 26 Shofar 1439H/14 November 2017M. Sholatnya dilaksanakan empat roka’at, dengan satu kali salam (tanpa tasyahud awwal) Sholatnya dilaksanakan pada waktu Dhuha Niat sholatnya : أُصَلِّيْ سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى Setelah membaca Suroh Al-Faatihah, kemudian membaca Suroh Al-Kautsar 17x, Suroh Al-Ikhlash 5x, Suroh Al-Falaq 1x, dan Suroh An-Naas 1x. Hal ini dilakukan tiap roka'at. Artinya setia

KISAH ASHABUL KAHFI

Ashabul Kahfi terdiri dari 7 pemuda yaitu: Tamlikha, Maksalmina, Martunis, Nainunis, Sarbunis, Falyastatyunis, Dzununis,erta seekor anjing bernama Qithmir. Lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat 1. Gua di Efesus, Anatolia, (Turki sekarang). 2. Gua di Damsyik, Syria. 3. Gua di Amman, Jordan. Pada awalnya penduduk Efesus beriman kepada Allah. Tapi keadaan berubah setelah Raja Diqyanus (Decius) menguasainya.Barang siapa yang tidak taat kemauannya, akan segera dibunuh. Demi mempertahankan keislaman dan keimanan kepada Allah, 7 pemuda Ashabul Kahfi dan seekor anjing, memilih untuk mengasingkan diri serta bersembunyi dalam gua. Mereka teguh mempertahankan aqidah mereka walaupun nyawa terancam Pada saat itulah, Allah menidurkan 7 pemuda tersebut selama 309 tahun. Allah membolik-balikkan tubuh mereka dari kanan ke kiri agar tidak dimakan rayap. Allah memerintahkan matahari supaya pada saat terbit, condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir ter

AHLUL MUSIBAH DAN AHLUL 'AAFIYAH

Manusia itu kelak di akhirat akan dibagi menjadi 2 macam, yaitu ahlul Musibah dan ahlul 'Aafiyah. Ahlul Musibah Ahlul musibah adalah orang-orang yang pada masa hidup di dunia selalu kena musibah, selalu diuji dengan macam-macam hal, hidupnya sering susah, sengsara bertubi-tubi. Ahlul 'Aafiyah Sementara ahlul 'afiyah adalah orang-orang yang pada masa hidup di dunia enak-enak saja. Segala kemudahan didapatkannya tanpa usaha yang berarti. Pada saat hari perhitungan, ALLAH perintahkan pada malaikat agar menghisab Ahlul musibah terlebih dahulu. Lalu, dengan cepat malaikat melaporkan pada ALLAH, bahwa hisab mereka sebentar saja karena dosa-dosa mereka sudah digugurkan lewat musibah dan ujian yang menimpa mereka saat di dunia. Maka ALLAH perintahkan agar memberikan mereka 3 hal : 1. Afiyah atau kekuatan, sebagai ganti kesusahan yang dia dapat di dunia dulu. 2. Khoiron atau kebaikan, yaitu surga. 3. Manzilan yaitu tempat yang tinggi atau kedudukan yang tinggi di surga.

Shalat nemakai sepatu

Hukum Shalat Menggunakan Sepatu  Shalat menggunakan sepatu atau sandal, adalah sesuatu yang lumrah di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan terdapat hadis yang secara khusus memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat dengan memakai sandal, agar tidak meniru kebiasaan yahudi. Artinya, latar belakang beliau melakukan shalat dengna sandal atau sepatu bukan karena masjid beliau yang beralas tanah. Namun lebih dari itu.  Kita akan simak beberapa hadis  berikut,  Pertama, hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu, beliau menyatakan,  رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي حَافِيًا وَمُنْتَعِلًا  Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang shalat dengan tidak beralas kaki dan kadang shalat dengan memakai sandal. (HR. Abu daud 653, Ibnu Majah 1038, dan dinilai Hasan Shahih oleh al-Albani).  Kedua, ketika beliau safar, beliau shalat dengan memakai sepatu.  Sahabat al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, ba